Polda Jatim: 13 Terduga Teroris Ditangkap di Jawa Timur

15 Mei 2018 14:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Timur kembali menangkap sejumlah terduga teroris. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Frans Barung menyebut, total ada 13 terduga teroris yang ditangkap.
ADVERTISEMENT
Frans menjelaskan, 13 terduga teroris itu ditangkap di 4 lokasi yang berbeda.
"Pada tadi di Surabaya dan Sidoarjo dilakukan penangkapan. 9 yang sudah ditangkap hidup, dan ada beberapa lainnya meninggal dunia," ucap Frans, di Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).
Frans menjelaskan, Densus 88 juga telah menangkap 2 orang terduga teroris di Malang, 1 di Pasuruan, dan 1 di Surabaya. Sehingga, total terduga teroris yang diamankan sebanyak 13 orang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Dia melanjutkan, jumlah terduga teroris yang ditangkap itu kemungkinan akan terus bertambah. Dia juga menyebut, polisi akan berusaha sekeras mungkin untuk bisa menangkap para terduga teroris yang bersarang di Jawa Timur.
"Total yang ditangkap 13 hari ini. Bertambah dan kemungkinan terus bertambah. Ada jaringan yang terus ditindak yang membahayakan masyarakat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Frans menjelaskan, hingga pukul 14.00 WIB siang ini, belum ada satupun keluarga terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo yang datang untuk mengakui keluarganya. Padahal, saat ini keluarga para terduga teroris itu sangat dibutuhkan untuk membandingkan doktoral forensik.
"Kami dari Polda mengimbau mereka. Saudara mereka yang menyaksikan untuk kami undangan dalam rangka membandingkan doktoral forensik. Karena beberapa mayat perlu diidentifikasi, membandingkan DNAnya," ucap dia.